Kepala Desa "Firman" Saat mengutarakan keprihatinan kepada warga anak yatim piatu yang masih pada belia, Fhoto : Adhel.
Ciburuy - MATAKITA - Kepala Desa Ciburuy, Firman, menyampaikan rasa kepeduliannya terhadap kondisi warganya, khususnya dua anak yatim piatu bernama Adnan dan Akbar yang tinggal di wilayah RW04/RT04.
Kedua anak tersebut harus menghadapi kehidupan tanpa kasih sayang orang tua sejak usia masih sangat muda.
Dalam wawancara bersama tim media di kantor pribadinya, Firman mengungkapkan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk memastikan anak-anak tersebut tidak merasa kesepian dan tetap mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar.
“Sejak ditinggalkan kedua orang tuanya, Adnan dan Akbar sering merasa rindu, terutama di malam hari ketika mengingat ibunya.
Alhamdulillah, warga sekitar terutama RT dan tetangga terdekat selalu sigap menjaga serta memberikan perhatian kapan pun dibutuhkan,” ujar Firman.
Firman menegaskan, pihaknya berusaha memberikan sentuhan perhatian semaksimal mungkin agar anak-anak tersebut bisa tetap tumbuh dengan rasa nyaman, aman, serta memiliki semangat untuk belajar dan bersekolah.
Ia menambahkan, meskipun kondisi ekonomi keluarga terbatas, kepedulian bersama menjadi kunci utama dalam membantu tumbuh kembang Adnan dan Akbar.
“Anak-anak ini masih sangat muda. Adnan baru berusia 7 tahun, sementara Akbar kini duduk di bangku kelas 6 SD. Mereka sudah belajar hidup mandiri, bahkan terkadang memasak sendiri sebelum berangkat sekolah. Ini membuat saya semakin prihatin sekaligus kagum atas ketegaran mereka,” tambah Firman.
Firman menjelaskan bahwa pemerintah desa tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani permasalahan ini. Oleh karena itu, ia juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk bersama-sama memberikan perhatian lebih, baik dari sisi pendidikan, kebutuhan sehari-hari, maupun masa depan anak-anak tersebut.
Selain itu, Firman juga mengapresiasi peran masyarakat sekitar yang selalu memantau, menjaga, dan ikut serta menghibur anak-anak yatim piatu agar tetap merasa memiliki keluarga besar.
“Kita semua ingin mereka tumbuh dengan bahagia, tidak merasa sendiri, serta tetap berkesempatan menggapai masa depan. Saya dan keluarga juga berkomitmen untuk terus memperhatikan mereka, seperti halnya kami juga memperhatikan anak-anak disabilitas di desa ini,” ucapnya.
Di akhir penyampaiannya, Firman berharap perhatian terhadap anak yatim piatu tidak hanya dilakukan sesaat, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan dari masyarakat, pemerintah desa, hingga instansi terkait.
“Mereka adalah titipan Allah. Sudah seharusnya kita bergandengan tangan agar Adnan dan Akbar dapat tumbuh layaknya anak-anak lain, dengan kasih sayang, pendidikan, dan masa depan yang lebih baik,” tutupnya.***
Sumber : Liputan
Jurnalis : Asep Jabrig
Editor : Adhel