KBB, MATAKITA – Riuh semangat digital anak muda terus menggema di Kabupaten Bandung Barat (KBB) seiring digelarnya Kejuaraan E-Sport Piala Bupati Bandung Barat 2025. Bertempat di Ballroom Gedung B, Komplek Perkantoran KBB, Ngamprah, gelaran ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga langkah awal menata masa depan olahraga digital daerah.
Dalam wawancara eksklusif, Kepala Bidang Olahraga Dispora KBB, Erwin Muliawan, menjelaskan bahwa ajang ini merupakan terobosan baru yang digagas langsung oleh Bupati Jeje Ritchie Ismail sebagai respons atas tingginya animo masyarakat terhadap e-sport, khususnya generasi muda.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menjaring dan memetakan potensi atlet e-sport di KBB. Ini pertama kalinya Dispora menyelenggarakan turnamen e-sport secara resmi, dan antusiasme peserta sangat luar biasa," ungkap Erwin.
Format Turnamen dan Kategori
Kejuaraan mempertandingkan gim Mobile Legends dengan dua kategori: pelajar dan umum. Total peserta berasal dari delapan kecamatan untuk kategori pelajar dan lima kecamatan untuk kategori umum. Namun, Erwin menyebut bahwa tidak semua kecamatan mengirimkan perwakilan, sehingga kuota peserta dilengkapi oleh kecamatan lain yang lebih aktif.
“Sistemnya gugur ganda. Jadi meski kalah di awal, peserta masih bisa berkompetisi lagi. Ini untuk menjamin lebih banyak pertandingan dan kesempatan bermain,” jelasnya.
Talenta Nasional hingga Internasional
Menariknya, ajang ini juga diikuti oleh atlet yang sudah menorehkan prestasi di tingkat nasional hingga internasional. Salah satu atlet yang berlaga bahkan dikonfirmasi sedang bertanding di Malaysia dan berpeluang besar masuk final. Hal ini menjadi bukti bahwa KBB memiliki sumber daya atlet yang patut diperhitungkan.
“Kita berharap ke depan bisa bekerja sama dengan E-Sport Indonesia Jawa Barat agar talenta-talenta ini bisa masuk ke ajang-ajang besar seperti BK Porprov. Kami tidak perlu merekomendasikan, karena mereka akan melihat sendiri kualitasnya,” ujar Erwin.
Dana, Hadiah, dan Harapan Ke Depan
Kegiatan ini didanai sepenuhnya oleh Dispora KBB, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mengembangkan cabang olahraga modern. Untuk para juara, disediakan hadiah uang tunai dengan besaran yang cukup memotivasi: juara satu hingga tiga serta pemain terbaik masing-masing mendapat hadiah nominal Rp5 juta, Rp4 juta, dan Rp3 juta.
“Nominalnya mungkin belum besar, tapi semangatnya adalah memberi penghargaan pada usaha mereka. Saya ingin mereka pulang tidak dengan tangan kosong, tapi dengan rasa bangga,” tutur Erwin.
Ajang Rutin, Bukan Sekadar Event Satu Kali
Lebih jauh, Erwin menegaskan harapannya agar kejuaraan ini bisa menjadi agenda rutin. Ia menyadari bahwa pembinaan atlet membutuhkan kesinambungan dan dukungan berkelanjutan.
“Turnamen semacam ini idealnya rutin, tidak harus tiap tahun, tapi konsisten. Kalau hanya lima tahun sekali, sulit membangun pembinaan jangka panjang,” tegasnya.
Sempat direncanakan juga untuk mempertandingkan gim Free Fire, namun terbentur keterbatasan teknis dan kesiapan wilayah, sehingga untuk tahun ini difokuskan pada Mobile Legends.
E-Sport Bukan Sekadar Game
Kehadiran Bupati Jeje Ritchie Ismail dalam laga ekshibisi bersama Ketua PWI KBB, Hendra Hidayat, juga menjadi simbol dukungan penuh pemerintah terhadap perkembangan e-sport. Dalam sambutannya, Jeje menekankan bahwa e-sport bukan sekadar permainan, melainkan wadah pembentukan karakter, kerja sama tim, dan mental kompetitif yang kuat.
“Ini bukan soal siapa menang. Ini soal bagaimana e-sport menjadi sarana untuk menjangkau generasi muda dan membentuk karakter mereka di dunia digital,” ujar Jeje.
Kejuaraan ini bukan hanya menyisakan pemenang, tapi juga harapan. Harapan bahwa Bandung Barat suatu saat bisa melahirkan atlet e-sport kebanggaan Indonesia.
---
Reporter: Redaksi MataKita
Editor: Joss Blek