-->
  • Jelajahi

    Copyright © Mata Kita Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pasang iklan


     

    Iklan

    Spektakel Langit: Blood Moon Hiasi Indonesia 7–8 September 2025

    R Taufiq Nugraha
    Senin, 08 September 2025, 01:40 WIB Last Updated 2025-09-07T18:40:09Z
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
    Gambar ilustrasi yang menggambarkan Gerhana Bulan, Fhoto : Adhel.



    Bandung Barat, - MATAKITA - Fenomena langit langka kembali menghiasi jagat raya. Gerhana Bulan total, salah satu peristiwa astronomi yang paling ditunggu-tunggu, dapat dinikmati masyarakat di seluruh wilayah Indonesia pada Minggu (7/9) malam hingga Senin (8/9) dini hari.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gerhana ini terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar pada satu garis lurus, sehingga Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). 

    Pada puncaknya, bila langit cerah, Bulan akan terlihat memerah, fenomena yang populer disebut Blood Moon atau bulan darah.

    Tahapan dan Waktu Gerhana

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa gerhana Bulan total kali ini berlangsung sekitar 3,5 jam. Adapun urutan tahapan waktunya adalah sebagai berikut:

    23.27 WIB – Mulai gerhana sebagian
    00.31 WIB – Awal gerhana total
    01.53 WIB – Puncak berakhirnya fase total
    02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian


    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menerangkan bahwa gerhana total terjadi saat seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi. Meski demikian, Bulan tidak akan sepenuhnya gelap.

    “Ketika purnama sepenuhnya berada di dalam bayangan Bumi, itulah fase gerhana Bulan total. Setelah itu, bayangan Bumi mulai bergeser, kembali ke fase gerhana sebagian hingga berakhir,” jelas Thomas dikutip Antara, Minggu (7/9).

    Ia menambahkan, seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan fenomena ini. Bahkan, ponsel dengan kamera mumpuni bisa merekam keindahannya.

    “Gerhana Bulan menarik untuk diamati. Lengkungan bayangan Bumi saat fase gerhana sebagian menjadi bukti nyata bahwa Bumi berbentuk bulat,” tambahnya.

    Adapun gerhana Bulan total berikutnya akan berlangsung pada 3 Maret 2026. Namun, di Indonesia, hanya fase akhirnya yang terlihat karena saat Bulan terbit, fase total sudah terjadi lebih dahulu.






    Sumber    : Berita Terkini
    Editor       : Taufiq Nugraha
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    +