-->
  • Jelajahi

    Copyright © Mata Kita Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pasang iklan


     

    Iklan

    Mengatasi Krisis Ekonomi ! Pidato Presiden RI Prabowo Subianto Live Streaming Seluruh Se-Indonesia Sidang Tahunan DPR MPR RI

    R Taufiq Nugraha
    Jumat, 15 Agustus 2025, 20:30 WIB Last Updated 2025-08-15T13:30:24Z
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI



    KBB, - MATAKITA -  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan yang disaksikan secara live streaming dan diikuti bersama oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat, Jumat (15/8/2025). 



    Dalam pidatonya, Presiden memaparkan perjalanan kepemimpinan bangsa dari Presiden pertama hingga sekarang, serta capaian dan tantangan yang dihadapi.


    Presiden mengapresiasi perjuangan para pemimpin terdahulu:


    Presiden Soekarno memimpin perjuangan pembentukan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dari intervensi dan invasi asing, serta meletakkan dasar pembangunan ekonomi merata dari Sabang sampai Merauke.


    Presiden Soeharto berhasil mewujudkan swasembada pangan dan meletakkan dasar industrialisasi ekonomi.


    Presiden B.J. Habibie mengenalkan teknologi tinggi dan menjaga stabilitas ekonomi.


    Presiden Abdurrahman Wahid berhasil menjaga stabilitas bangsa di tengah perbedaan suku, agama, dan ras.


    Presiden Megawati Soekarnoputri menyelesaikan pemulihan ekonomi pascakrisis 1998, menuntaskan berbagai kasus akibat krisis moneter, serta melaksanakan pemilihan umum langsung pertama di Indonesia.


    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatasi krisis keuangan global 2008 dan menyelesaikan konflik Aceh.


    Presiden Joko Widodo membawa Indonesia keluar dari kesulitan, merintis pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara, dan meletakkan strategi pengelolaan sumber daya alam.



    Presiden Prabowo menegaskan bahwa cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 harus terus dijaga, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.


    “Tujuan kemerdekaan adalah bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Negara harus berdaulat secara ekonomi dan mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Kita diberi karunia sumber daya alam yang melimpah, maka kita wajib mengelolanya dengan bijak,” tegas Presiden.




    Presiden juga menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan nasional telah berjalan lancar, damai, dan diakui dunia. 



    Hal ini menjadi bukti bahwa demokrasi Indonesia kuat. Menurutnya, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang mempersatukan, bukan yang saling menjatuhkan atau memecah belah.



    Lebih lanjut, Presiden mengingatkan bahwa kekuasaan harus diawasi untuk mencegah korupsi. Ia mendorong bangsa Indonesia berani melihat kekurangan sendiri agar bisa memperbaikinya. 



    Ia menegaskan pentingnya menjalankan amanat UUD 1945, khususnya Pasal 33 yang mengatur cabang produksi penting dan kekayaan alam harus dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat.



    Presiden menyoroti kejanggalan seperti kelangkaan minyak goreng di negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, serta tingginya harga pangan akibat manipulasi pasar. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena penyimpangan dari prinsip ekonomi kerakyatan.


    “Beras adalah kebutuhan strategis. Begitu juga penggilingan padi dan sektor pangan lainnya. Semua ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan harus berada di bawah kendali negara,” ujarnya Presiden.




    Di akhir pidato, Presiden melaporkan bahwa meski menghadapi tantangan global seperti perang dagang dan ketidakstabilan ekonomi dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di atas 5%, tepatnya 5,12%, dan diproyeksikan terus meningkat.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    +