-->

Pasang iklan


 

Iklan

Sesar Lembang Jadi Sorotan: Pemkab Bandung Barat Padukan Doa dan Mitigasi Teknis

Taufiq Nugraha
Rabu, 10 September 2025, 06:27 WIB Last Updated 2025-09-09T23:27:47Z
PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
Wabup Asep Ismail (Kanan Jas Hitam) Doa, Kebersamaan, dan Mitigasi: Jurus Bandung Barat Hadapi Sesar Lembang, Fhoto : Adhel.



Bandung Barat – MATAKITA – Isu potensi pergeseran Sesar Lembang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali mengemuka dan menyedot perhatian publik. 

Menyikapi hal ini, pemerintah daerah menegaskan langkah serius, baik melalui pendekatan spiritual, sosial, maupun teknis mitigasi bencana.

Wakil Bupati KBB, Asep Ismail, mengingatkan bahwa perlindungan sejati hanya datang dari Allah SWT. Pesan tersebut ia sampaikan usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid As-Shidiq, Selasa (9/9/2025).

“Segala sesuatu kita kembalikan kepada Allah, termasuk peristiwa Sesar Lembang. Kita mohon ampunan dan pertolongan, karena hanya dengan izin-Nya kita bisa selamat,” ucap Asep.

Ia menegaskan, doa dan kebersamaan menjadi benteng utama bagi masyarakat Bandung Barat dalam menghadapi potensi bencana. 

“Kunci ketenangan adalah kedamaian. Masyarakat, ulama, dan pemerintah harus saling merangkul serta berikhtiar bersama. Jangan tinggalkan salat lima waktu, itu pintu pertolongan Allah,” tambahnya.

Mitigasi Teknis dan Edukasi Masyarakat

Selain jalur spiritual, Pemkab KBB juga memperkuat langkah teknis. Sekda KBB, Ade Zakir, menyebutkan bahwa sosialisasi telah digelar di desa-desa yang berada di jalur rawan Sesar Lembang.

“Wilayah sekitar Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah, hingga Padalarang sudah mendapat sosialisasi. Kepala desa juga telah diberi arahan mitigasi bila terjadi gempa,” jelas Ade.

Menurutnya, BPBD tengah menunggu evaluasi dari Pemprov Jawa Barat terkait kebutuhan logistik serta tambahan anggaran untuk kesiapsiagaan. 

“Dana BTT memang sudah tersedia, tapi tetap perlu disesuaikan dengan kondisi terbaru. Kita tidak bisa menolak Sesar Lembang, tapi bisa mengurangi risikonya,” tegasnya.

Kesiapsiagaan di Jalur Rawan

Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 km melewati Cibodas, Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah, hingga Padalarang dikenal rawan memicu gempa signifikan akibat pergeseran tektonik.

Pemkab Bandung Barat pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada. Melalui doa, persatuan, dan mitigasi teknis, diharapkan dampak bencana dapat ditekan.

“Yang terpenting, jangan panik. Ikuti arahan pemerintah, perbanyak doa, dan jaga keselamatan bersama,” tutup Asep.***








Sumber     : Liputan
Editor        : Taufiq Nugraha / Adhel
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+