Mata kita Media
Suasana Peringatan Hari Ibu 2025 bertema Merawat Pertiwi di Jawa Barat, yang dihadiri para kader perempuan serta perwakilan DPRD Jabar dalam rangka memperkuat peran perempuan di masyarakat, (foto) Adhel.
Peringatan Hari Ibu 2025 dimanfaatkan sebagai ruang refleksi sekaligus konsolidasi perempuan Jawa Barat untuk memperkuat peran sosial, politik, dan kesejahteraan masyarakat,khususnya kelompok rentan seperti lansia.
Kegiatan ini juga menjadi sarana mempertegas komitmen kader-kader perempuan PDIP dalam memperjuangkan kesejahteraan melalui program konkret di daerah.
Bandung Barat - matakita.fun - Dalam momentum Peringatan Hari Ibu 2025 bertajuk “Merawat Pertiwi”, berbagai elemen perempuan di Jawa Barat Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendorong peneguhan kembali peran perempuan sebagai penjaga kesejahteraan keluarga sekaligus penggerak perubahan di masyarakat pada, Minggu 21 Desember 2025.
Salah satu suara kuat datang dari jajaran DPRD Jawa Barat, yang menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ruang refleksi tentang nilai perjuangan perempuan Indonesia.
Para ketua PKK tingkat kecamatan mengikuti sesi konseling dan penguatan kapasitas yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu 2025, (foto) Adhel.
Seorang anggota DPRD Jawa Barat Komisi 1 Bidang pemerintahanan menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan yang turut beriringan dengan momen peringatan HUT PDI Perjuangan.
“Ini tentu apresiasi atas peringatan yang bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga penghargaan nyata kepada para pejuang yang telah memberi kontribusi besar bagi bangsa,” ujarnya Tuti.
Ia menegaskan bahwa peran perempuan harus mendapat ruang lebih luas dalam berbagai sektor, termasuk dalam penyusunan kebijakan daerah.
Terlebih, program-program yang berkaitan dengan kelompok rentan seperti lansia menjadi perhatian khusus.
“Pemerintah harus hadir melalui program yang dikonkretkan. Lansia perlu diperhatikan, dijaga, dan dipastikan mendapatkan hak-haknya,” tambahnya Tuti.
Anggota DPRD Jawa Barat Komisi I Tuti Turimayanti saat memberikan pemaparan mengenai pentingnya program perlindungan lansia dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan daerah, (foto) Adhel.
Untuk itu, ia menyoroti sejumlah program yang sedang dan akan dijalankan. Salah satunya adalah penyusunan dan penajaman regulasi serta pendataan, termasuk rencana pendataan ulang berbasis kebutuhan sosial, rangkaian konseling bagi ketua PKK tingkat kecamatan, serta penguatan kompetensi ketua ranting.
Program tersebut dinilai penting untuk memastikan implementasi kebijakan di akar rumput berjalan efektif.
“Kami akan melaksanakan diskon tes untuk mencari data yang sudah dijalin. Kemudian konseling bagi ketua PKK di kecamatan, disusul tahapan konseling bagi ketua ranting. Ini bagian dari penguatan kompetensi kader perempuan,” tuturnya Tuti.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya konsolidasi internal PDIP Jawa Barat menjelang tahun politik mendatang.
Dengan pengalaman memiliki 12 kursi di DPRD Jawa Barat, ia menekankan bahwa kekuatan itu harus dijaga melalui soliditas dan kerja konkret di lapangan.
“Semangatnya harus dikembalikan. Kami pernah memiliki 12 kursi dan itu target maksimal yang harus dipertahankan. Konsolidasi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi energi untuk kembali menjadi pemenang dalam Pemilu selanjutnya,” ungkapnya Tuti.
Ia menutup dengan seruan agar seluruh kader perempuan terus berjuang tanpa lelah.
“Tidak ada kata mundur. Mungkin beberapa hal tertunda, tetapi bukan berarti gagal. Kita justru harus semakin kuat menyambut Pemilu dengan kesiapan penuh.”
Momentum Peringatan Hari Ibu 2025 akhirnya menjadi lebih dari sekadar perayaan, melainkan penegasan kembali bahwa peran perempuan,di rumah, masyarakat, hingga panggung politik, merupakan pilar penting dalam merawat bangsa dan memajukan daerah.***
Sumber : Liputan
Pewarta : Adhel
Redaksi : R Taufiq Nugraha / Adhel


