-->
  • Jelajahi

    Copyright © Mata Kita Media
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pasang iklan


     

    Iklan

    Dugaan Keracunan Siswa di Padalarang, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kembali Jadi Sorotan

    R Taufiq Nugraha
    Rabu, 15 Oktober 2025, 16:19 WIB Last Updated 2025-10-15T09:19:55Z
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
    PASANG IKLAN PROFILMU DISINI
    Inilah menu MBG yang dikonsumsi siswa SMK Widya Karya dan SMP Karya Prestasi Mandiri sebelum lima di antaranya mengalami gejala mual, Rabu (15/10/2025), Fhoto : Adul.


    Bandung Barat - matakita.fun - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai perhatian publik. Lima siswa dari SMK Widya Karya (WIKA) dan SMP Karya Prestasi Mandiri (KPM) di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilaporkan mengalami gejala mirip keracunan setelah mengonsumsi menu MBG pada Rabu pagi, 15 Oktober 2025.

    Berdasarkan laporan lapangan, para siswa mulai mengeluhkan mual dan pusing sekitar pukul 10.00 WIB, tak lama setelah menyantap paket makan siang MBG yang dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB.

    Menu yang disajikan saat itu terdiri dari nasi putih, tempe goreng, sayur timun dan seledri, tahu keju, buah semangka, serta susu kemasan Ultra Milk.

    Petugas medis dan pihak sekolah juga Camat Padalarang Agus Achmad Setiawan berkoordinasi di halaman sekolah SMK Widya Karya Padalarang setelah lima siswa dilaporkan mengalami gejala mual usai makan menu MBG, Fhoto : Adul.


    Lima siswa kemudian mengalami keluhan dan segera dilarikan ke Puskesmas Jayamekar untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Sekolah Bantah Ada Kasus Keracunan Massal

    Ketua Yayasan SMK Widya Karya, Rastono, menepis anggapan bahwa peristiwa tersebut merupakan kasus keracunan akibat konsumsi makanan MBG.

    Ia menegaskan, keluhan mual hanya dialami sebagian kecil siswa yang diketahui memiliki riwayat gangguan pencernaan.

    “Siswa mulai merasa mual sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung kami bawa ke Puskesmas Jayamekar,” ungkapnya Rastono.

    Dari total 87 penerima program MBG, hanya lima siswa yang mengeluhkan gejala serupa, dua di antaranya dari SMK WIKA dan tiga lainnya dari SMP KPM.

    Rastono menambahkan, satu siswa memiliki maag kronis, sementara lainnya memang dalam kondisi kurang sehat sejak pagi.

    “Kalau benar keracunan makanan, seharusnya semua siswa terdampak. Ini hanya sebagian kecil dan ada yang punya penyakit bawaan,” tegasnya Rastono.

    Puskesmas Jayamekar Lakukan Pemeriksaan Awal

    Plt Kepala Puskesmas Jayamekar, Ii, membenarkan bahwa pihaknya menangani lima siswa dengan keluhan mual dan pusing.

    “Sekitar pukul 12.00 WIB kami menerima dua pasien. Setelah itu, tim kami langsung ke sekolah dan menemukan tiga siswa lain dengan keluhan serupa,” ujarnya li.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tiga siswa diketahui memiliki riwayat gangguan pencernaan, sedangkan dua lainnya tidak mengalami gejala berat dan sudah pulih setelah perawatan ringan.

    Ii menuturkan, penyebab pasti belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

    “Untuk sementara kami belum bisa menyimpulkan ini sebagai kasus keracunan MBG. Hasil laboratorium baru akan keluar sekitar dua minggu lagi,” jelasnya li.

    Tindak Lanjut Pemerintah Kecamatan Padalarang

    Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan, memastikan pihaknya bersama Forkopimcam dan Polsek Padalarang telah meninjau lokasi kejadian dan memastikan kondisi seluruh siswa stabil.

    Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya, Fhoto : Adul.

    “Alhamdulillah, kelima siswa sudah pulang. Kami tetap menyiapkan posko di aula kecamatan untuk mengantisipasi jika ada laporan tambahan,” katanya Agus Camat.

    Menurut Agus, langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Bandung Barat, Jeje Richie Ismail, yang meminta setiap laporan dugaan keracunan terkait program MBG segera ditangani secara cepat dan terukur.

    “Kami tidak ingin kecolongan. Walaupun belum ada korban tambahan, posko akan tetap disiagakan,” tegasnya Agus Camat.

    Menunggu Kepastian dari Hasil Laboratorium

    Hingga kini, pihak sekolah, Puskesmas, dan pemerintah kecamatan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan sumber keluhan para siswa.

    “Kami masih menunggu hasil dari Dinas Kesehatan Provinsi. Berdasarkan pemeriksaan awal, sebagian korban memang memiliki riwayat penyakit. Mudah-mudahan hasil akhirnya menunjukkan kondisi aman,” tutup Camat Agus.

    Evaluasi Program MBG Jadi Pembahasan Publik

    Kasus ini menambah daftar insiden yang menimpa pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah.

    Meski belum terbukti secara medis, berbagai pihak mendesak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas bahan makanan, proses distribusi, hingga pengawasan dapur penyedia MBG.

    Pemerintah diharapkan memperkuat sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang, mengingat MBG merupakan salah satu program prioritas nasional dalam meningkatkan asupan gizi bagi pelajar di seluruh Indonesia. ***














    Sumber     : Liputan
    Pewarta    : Adhel
    Editor        : Taufiq Nugraha / Adhel

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    +